Kemuliaan Shalat


حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الصَّنْعَانِيُّ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَصْبَحْتُ يَوْمًا قَرِيبًا مِنْهُ وَنَحْنُ نَسِيرُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي عَنْ النَّارِ قَالَ لَقَدْ سَأَلْتَنِي عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ ثُمَّ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ قَالَ ثُمَّ تَلَا { تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنْ الْمَضَاجِعِ حَتَّى بَلَغَ يَعْمَلُونَ } ثُمَّ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ ثُمَّ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِمَلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ قُلْتُ بَلَى يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
2616. Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Abdullah bin Mu'adz Ash-Shan'ani menceritakan kepada kami, dari Ma'mar, dari Ashim bin Abu An-Najud, dari Abu Wail, dari Mu'adz bin Jabal. Ia berkata: Aku bersama Nabi SAW dalam sebuah perjalanan. Pada suatu hari aku berada di dekat beliau, sedangkan kami sedang berjalan. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku amal perbuatan yang dapat membuatku masuk surga dan menjauhkanku dari api neraka." Beliau bersabda, "Kamu telah menanyakan persoalan yang besar kepadaku. Hal itu mudah bagi orang yang diberikan kemudahan oleh Allah, yaitu kamu hendaknya menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, mendirikan shalat, menunaikan zakat. berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji di baitullah. " Beliau melanjutkan, "Maukah kuberitahukan kepadamupintu-piniu kebaikan.' Puasa adalahperisai, shadaqah itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, dan shalat yang diiakukan oleh seseorang di tengah malam. " Dia berkata, "Rasulullah kemudian membaca firman Allah, 'Lambung-lambung mereka jauh dan tempat tidur mereka,' hingga pada lafaz 'apa yang mereka kerjakan '." Beliau lalu bersabda, "Maukah kamu aku beritahukan tentang pangkal, tiang, dan sekaligus puncak segala urusan?" Aku menjawab. "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pangkal segala umsan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad." Beliau kembali bersabda, "Maukah kamu aku beritahukan halyang dapat menjaga itu semua?" Aku menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau lalu meraih lisan beliau dan bersabda, "Tahanlah lisanmu ini." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan diberikan siksa akan apa yang kami ucapkan?" Beliau menjawab, "Celaka kamu wahai Mu 'adz, tidaklah manusia dibenamkan wajah atau hidungmereka ke dalam api neraka melainkan karena hasil perbuatan lisan mereka." Shahih: Ibnu Majah (3973).

Hubungan Ibadah Fardhu dengan Keimanan


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ عَبَّادٍ الْمُهَلَّبِيُّ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا إِنَّا هَذَا الْحَيَّ مِنْ رَبِيعَةَ وَلَسْنَا نَصِلُ إِلَيْكَ إِلَّا فِي أَشْهُرِ الْحَرَامِ فَمُرْنَا بِشَيْءٍ نَأْخُذُهُ عَنْكَ وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ وَرَاءَنَا فَقَالَ آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ الْإِيمَانِ بِاللَّهِ ثُمَّ فَسَّرَهَا لَهُمْ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَأَنْ تُؤَدُّوا خُمْسَ مَا غَنِمْتُمْ
2611. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abbad bin Abbad Al Muhallabi mencentakan kepada kami, dari Abu Hamzah, dari Ibnu Abbas, ia berkata. "Utusan dari Abdul Qais datang kepada Rasulullah SAW, mereka berkata, "Kami —suku ini— berasal dari Rabi'ah. Kami tidak pernah bertemu denganmu selain di bulan-bulan haram. Maka, perintahkanlah kepada kami dengan sesuatu yang dapat kami ambil darimu dan dapat kami serukan kepada orang-orang di belakang kami (generasi setelah kami)." Beliau bersabda, "Aku memerintahkan kepada kalian untuk melakukan empat perkara, yaitu beriman kepada Allah —beliau lalu menafsirkan makna iman kepada Allah kepada mereka— dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyerahkan (menginfakkan) seperlima harta rampasan perang kalian." Shahih: Iman Abu Daud (58-59); Muslim.
Qutaibah menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah ... dengan hadits yang sama. Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Abu Hamzah Adh-Dhuba'i namanya adalah Nashr bin Imran. Syu'bah meriwayatkannya dari Abu Hamzah, kemudian ditambahkan "Apakah kalian mengetahui apakah iman itu? Yaitu bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Aku adalah utusan Allah "... lalu ia menyebutkan matan hadits selanjutnya. Aku pernah mendengar Qutaibah bm Sa'id berkata, Aku tidak pernah menemukan orang seperti keempat ahli fikih ini. yaitu Malik bin Anas, Al-Laits bin Sa'ad. Abbad bm Abbad Al Muhallabi, dan Abdul Wahab Ats-Tsaqafi. Qutaibah berkata, "Kami ridha karena pulang dari Abbad setiap hari dengan membawa dua hadits." Abbad bin Abbad adalah putra Al Muhallab bin Abu Shafrah.
 
Support : Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Husni Tamrin Blog...... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Powered by Blogger