Cara Mengisi Absensi Online Kemdikbud.Go.Id

Login ke Alamat :http://223.27.144.195:2017/index.php atau http://hadir.gtk.kemdikbud.go.id/
Setelah itu akan tampil menu branda
Klik Menu Kehadiran
Beri tanda Cheklist untuk Guru dan Tenaga Pendidikan yang hadir
Sedangkan bagi Guru dan Tenaga Pendidikan yang berhalangan hadir baik itu Sakit, Dinar luar dan yang lainnya, silahkan isi Nomor surat tugas/Sakit, Perihal Surat, Tanggal surat, ditanda tangan oleh siapa, NIP Penanda tangan, Jabatan, Jenis izin, Mulai tanggal, selesai tanggal dan keterangan boleh diisi dengan Tempat Kegiatan. kemudian Simpan. untuk melihat perubahan silahkan klik Refresh

Update Aplikasi DapodikVersi 2017b Plus Nilai Raport, US dan USBN

Pembaruan Aplikasi Dapodik 2017 yaitu Versi 2017b. Pada versi 2017b ini telah ditambahkan fitur nilai Rapor dan nilai US/USBN. Adapun pembaruan dan perbaikan Aplikasi Dapodik 2017b selengkapnya adalah sebagai berikut:
[Pembaruan] Penambahan Menu untuk menginput nilai rapor peserta didik
[Pembaruan] Penambahan tombol untuk memasukan prefill anggota rombel terdahulu
[Perbaikan] Pembukaan pembuatan akun PTK untuk Non Induk

Untuk melakukan update /pembaruan versi aplikasi menjadi Aplikasi Dapodik 2017b dapat dilakukan dengan menggunakan:

1) UPDATER Aplikasi Dapodik 2017b
Bagi sekolah yang masih menggunakan Aplikasi Dapodik Versi 2017 dan Versi 2017a dapat melakukan pembaruan menjadi Versi 2017b dengan menggunakan Updater Aplikasi Dapodik 2017b, langkah-langkahnya sebagai berikut:
Unduh file UPDATER Aplikasi Dapodik 2017b pada link berikut ini :
Updater Aplikasi Dapodik Versi 2017.b
Lakukan installasi sampai dengan selesai.
Lakukan refresh (Ctrl + F5).

2. Pembaruan online Bagi sekolah yang masih menggunakan Aplikasi Dapodik Versi 2017 dan Versi 2017a juga dapat melakukan pembaruan menjadi Versi 2017b dengan cara pembaruan secara online, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Pastikan komputer terkoneksi internet.
  • Silahkan login pada Aplikasi Dapodik Versi 2017 atau Versi 2017a
  • Masuk pada menu Pengaturan, Cek Pembaruan Aplikasi, klik pada tombol “Cek Pembaruan”.
  • Maka ditampilkan keterangan bahwa Pembaruan Tersedia. Pembaruan Tersedia (Dapodik 2017b) Apakah Anda ingin melanjutkan? Pastikan tidak menutup jendela browser sebelum proses pembaruan selesai!
  • Klik tombol “Lanjutkan”, maka sistem akan melakukan update pembaruan.
  • Setelah proses selesai, klik tombol “Muat ulang halaman sekarang”.
Dengan adanya fitur input nilai Rapor dan nilai US/USBN maka data proses pengiriman data pada waktu sinkronisasi akan bertambah besar. Oleh karenanya untuk memperlancar proses sinkronisasi khususnya sinkronisasi nilai disarankan untuk melakukan sinkronisasi secara bertahap dan tidak harus menunggu sampai dengan input nilai selesai seluruhnya. Prioritaskan input nilai semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.

Silahkan download filenya disini

Download Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur_an karya Imam Nawawi

Kitab suci Alquran memiliki keistimewaan-keistimewaan yang dapat dibedakan dari kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya, di antaranya ialah: 

1. Al quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah dimuat kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain. Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. Alquran juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam kitab-kitab suci terdahulu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lain-lain.

Allah Taala berfirman, “Kami menurunkan kitab Alquran kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya, untuk membenarkan dan menjaga kitab yang terdahulu sebelumnya. Maka dari itu, putuskanlah hukum di antara sesama mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah. Jangan engkau ikuti nafsu mereka yang membelokkan engkau dari kebenaran yang sudah datang padamu. Untuk masing-masing dari kamu semua Kami tetapkan aturan dan jalan.” (Q.S. Al-Maidah:48) 

Jelas bahwa Allah swt. sudah menurunkan kitab suci Alquran kepada Nabi Muhammad saw. dengan disertai kebenaran mengenai apa saja yang terkandung di dalamnya, juga membenarkan isi kitab-kitab suci yang diturunkan oleh Allah Taala sebelum Alquran sendiri yakni kitab-kitab Allah yang diberikan kepada para nabi sebelum Rasulullah saw. Bahkan sebagai pemeriksa, peneliti, penyelidik dari semuanya. Oleh sebab itu Alquran dengan terus terang dan tanpa ragu-ragu menetapkan mana yang benar, tetapi juga menjelaskan mana yang merupakan pengubahan, pergantian, penyimpangan dan pertukaran dari yang murni dan asli. 

Selanjutnya dalam ayat di atas disebutkan pula bahwa Allah Taala memerintahkan kepada nabi supaya dalam memutuskan segala persoalan yang timbul di antara seluruh umat manusia ini dengan menggunakan hukum dari Alquran, baik orang-orang yang beragama Islam atau pun golongan ahlul kitab (kaum Nasrani dan Yahudi) dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu mereka sendiri saja. Dijelaskan pula bahwa setiap umat oleh Allah swt. diberikan syariat dan jalan dalam hukum-hukum amaliah yang sesuai dengan persiapan serta kemampuan mereka. 

Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadah, adab, sopan santun serta halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka semuanya dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang tertera dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Allah swt. Allah Taala berfirman, “Allah telah menetapkan agama untukmu semua yang telah diwasiatkan oleh-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, (yang semua serupa saja) yakni hendaklah kamu semua menegakkan agama yang benar dan janganlah kamu sekalian berpecah-belah.” (Q.S. Asy-Syura:13)

Seterusnya lalu dibuang beberapa hukum yang berhubungan dengan amaliah yang dahulu dan diganti dengan syariat Islam yang merupakan syariat terakhir yang kekal serta sesuai untuk diterapkan dalam segala waktu dan tempat. Oleh sebab itu, maka akidah pun menjadi satu macam, sedangkan syariat berbeda disesuaikan dengan kondisi zaman masing masing umat.

Untuk lebih lengkapnya download Bukunya disini

Kemuliaan Shalat


حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الصَّنْعَانِيُّ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَصْبَحْتُ يَوْمًا قَرِيبًا مِنْهُ وَنَحْنُ نَسِيرُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي عَنْ النَّارِ قَالَ لَقَدْ سَأَلْتَنِي عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ ثُمَّ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ قَالَ ثُمَّ تَلَا { تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنْ الْمَضَاجِعِ حَتَّى بَلَغَ يَعْمَلُونَ } ثُمَّ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ ثُمَّ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِمَلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ قُلْتُ بَلَى يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
2616. Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Abdullah bin Mu'adz Ash-Shan'ani menceritakan kepada kami, dari Ma'mar, dari Ashim bin Abu An-Najud, dari Abu Wail, dari Mu'adz bin Jabal. Ia berkata: Aku bersama Nabi SAW dalam sebuah perjalanan. Pada suatu hari aku berada di dekat beliau, sedangkan kami sedang berjalan. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku amal perbuatan yang dapat membuatku masuk surga dan menjauhkanku dari api neraka." Beliau bersabda, "Kamu telah menanyakan persoalan yang besar kepadaku. Hal itu mudah bagi orang yang diberikan kemudahan oleh Allah, yaitu kamu hendaknya menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, mendirikan shalat, menunaikan zakat. berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji di baitullah. " Beliau melanjutkan, "Maukah kuberitahukan kepadamupintu-piniu kebaikan.' Puasa adalahperisai, shadaqah itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, dan shalat yang diiakukan oleh seseorang di tengah malam. " Dia berkata, "Rasulullah kemudian membaca firman Allah, 'Lambung-lambung mereka jauh dan tempat tidur mereka,' hingga pada lafaz 'apa yang mereka kerjakan '." Beliau lalu bersabda, "Maukah kamu aku beritahukan tentang pangkal, tiang, dan sekaligus puncak segala urusan?" Aku menjawab. "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pangkal segala umsan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad." Beliau kembali bersabda, "Maukah kamu aku beritahukan halyang dapat menjaga itu semua?" Aku menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau lalu meraih lisan beliau dan bersabda, "Tahanlah lisanmu ini." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan diberikan siksa akan apa yang kami ucapkan?" Beliau menjawab, "Celaka kamu wahai Mu 'adz, tidaklah manusia dibenamkan wajah atau hidungmereka ke dalam api neraka melainkan karena hasil perbuatan lisan mereka." Shahih: Ibnu Majah (3973).

Hubungan Ibadah Fardhu dengan Keimanan


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ عَبَّادٍ الْمُهَلَّبِيُّ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا إِنَّا هَذَا الْحَيَّ مِنْ رَبِيعَةَ وَلَسْنَا نَصِلُ إِلَيْكَ إِلَّا فِي أَشْهُرِ الْحَرَامِ فَمُرْنَا بِشَيْءٍ نَأْخُذُهُ عَنْكَ وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ وَرَاءَنَا فَقَالَ آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ الْإِيمَانِ بِاللَّهِ ثُمَّ فَسَّرَهَا لَهُمْ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَأَنْ تُؤَدُّوا خُمْسَ مَا غَنِمْتُمْ
2611. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abbad bin Abbad Al Muhallabi mencentakan kepada kami, dari Abu Hamzah, dari Ibnu Abbas, ia berkata. "Utusan dari Abdul Qais datang kepada Rasulullah SAW, mereka berkata, "Kami —suku ini— berasal dari Rabi'ah. Kami tidak pernah bertemu denganmu selain di bulan-bulan haram. Maka, perintahkanlah kepada kami dengan sesuatu yang dapat kami ambil darimu dan dapat kami serukan kepada orang-orang di belakang kami (generasi setelah kami)." Beliau bersabda, "Aku memerintahkan kepada kalian untuk melakukan empat perkara, yaitu beriman kepada Allah —beliau lalu menafsirkan makna iman kepada Allah kepada mereka— dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyerahkan (menginfakkan) seperlima harta rampasan perang kalian." Shahih: Iman Abu Daud (58-59); Muslim.
Qutaibah menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah ... dengan hadits yang sama. Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Abu Hamzah Adh-Dhuba'i namanya adalah Nashr bin Imran. Syu'bah meriwayatkannya dari Abu Hamzah, kemudian ditambahkan "Apakah kalian mengetahui apakah iman itu? Yaitu bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Aku adalah utusan Allah "... lalu ia menyebutkan matan hadits selanjutnya. Aku pernah mendengar Qutaibah bm Sa'id berkata, Aku tidak pernah menemukan orang seperti keempat ahli fikih ini. yaitu Malik bin Anas, Al-Laits bin Sa'ad. Abbad bm Abbad Al Muhallabi, dan Abdul Wahab Ats-Tsaqafi. Qutaibah berkata, "Kami ridha karena pulang dari Abbad setiap hari dengan membawa dua hadits." Abbad bin Abbad adalah putra Al Muhallab bin Abu Shafrah.

Sifat-sifat Malaikat Maut

Disebutkan dalam hadits. Tatkala Allah SWT menciptakan malaikat maut, maka beberapa mahluk ditutupi dengan satu juta hijab (tabir) sedangkan besarnya hijab itu melebihi besarnya beberapa langit dan beberapa bumi, yang seandainya jika seluruh air lautan dan danau diatas kepalanya, maka tidak setetespun air jatuh ke bumi. Sesungguhnya timur bumi dan barat bumi itu berada diantara dua tangannya (dihadapannya) seperti meja dihadapannya yang telah diletakkan diatas meja itu segala sesuatu yang diletakkan dihadapan seseorang agar memakannya, lalu orang itu memakan dari apa yang ada diatas meja itu.

Ketika Allah SWT menciptakan malaikat maut, maka Allah memerintahkan pada malaikat maut untuk memegang hati (mencabut nyawa) kemudian malaikat maut berkata Ya Tuhanku, apa mati itu?, maka Allah memerintahkan hijab supaya membuka diri sehingga malaikat dapat melihat mati. Kemudian Allah SWT berfirman kepada malaikat “Mendekatlah kamu semua dan lihatlah malaikat maut ini”. Maka seluruh malaikat itu semua mendekat. Dan Allah berfirman kepada malaikat maut, “Terbanglah diatas mereka dan bentangkan seluruh sayapmu, dan bukalah matamu seluruhnya”. Ketika malaikat maut terbang, dan para malaikat sama melihatnya, maka mereka sama tersungkur dan pingsan yang lamanya 1.000 tahun.


Ketika para malaikat itu telah sembuh dari pingsannya mereka sama berkata “Ya Tuhan kami, mengapa engkau menciptakan yang lebih besar dari mahluk ini?. Maka Allah menjawab “Aku yang menciptakannya, dan aku lebih besar darinya dan seluruh mahluk akan merasakan darinya”. Kemudian Allah berfirman “Ya Izrail, cabutlah nyawa! Telah Aku serahkan kepadamu untuk mencabut nyawa”. Maka malaikat Izrail berkata “Ya Tuhanku, dengan kekuatan apa aku mencabut nyawa, karena sesungguhnya nyawa itu lebih besar daripada Aku?”. Kemudian Allah memberikan kekuatan pada malaikat Izrail lalu ia mencabut nyawa (mati), maka berdiamlah mati ditangannya, maka maut berkata “Ya Tuhanku, izinkanlah kepadaku sehingga aku memanggil seluruh langit sekali. Kemudian Allah mengizinkan kepadanya. Maut berkata memanggil dengan suara yang keras, “aku adalah maut, yang memisahkan tiap-tiap kekasih, aku adalah maut, yang memisahkan suami istri, aku adalah maut, yang memisahkan antara saudara laki-laki dan perempuan, aku adalah maut, yang meramaikan kubur, aku adalah maut, yang mengejarmu dan menemukanmu meskipun kamu berada di gedung besi yang terkunci rapat, dan tidak ada seseorang mahluk pun terkecuali akan merasakan aku”.


Sesungguhnya orang-orang kafir dan munafiq adalah termasuk orang-orang yang celaka, tatkala maut mendatangi mereka, maka turunlah disisi kirinya orang kafir itu malaikat adzab yang hitam warnanya, yang melotot matanya, serta malaikat itu memakai pakaian siksa dan adzab. Kemudian malaikat adzab menjauh dari orang kafir itu, sehingga malaikat maut dating. Dan ketika malaikat maut berdiri dihadapannya dengan bentuk yang menakutkan. Kemudian jiwa orang itu berkata “Siapa engkau, dan apa yang engkau kehendaki”, maka malaikat maut menjawab “Aku adalah malaikat maut yang akan mengeluarkanmu dari dunia, dan menjadikan anakmu yatim dan istrimu janda, hartamu menjadi harta warisan diantara ahli warismu, mereka tidak kamu senangi dikala kamu masih hidup, sesungguhnya kamu tidak mendahulukan kebaikan untuk dirimu, dan kamu tidak mendahulukan kabaikan akhiratmu, maka pada hari ini aku dating kepadamu untuk mencabut nyawamu”, ketika orang itu mendengar perkataan malaikat maut, maka ia berpaling kearah dinding, maka tampaklah olehnya bahwa malaikat maut telah berdiri dihadapannya, lalu ia memalingkan wajahnya kearah lain maka tampaklah olehnya malaikat maut berdiri dihadapannya, kemudian malaikat maut berkata, “Apakah kamu tidak mengetahui aku? Aku adalah malaikat maut yang mencabut nyawa kedua orang tuamu dan engkau melihat keduanya dan keberadaanmu tidak dapat memberi manfaat kepada kedua orang tuamu, pada hari ini aku akan mencabut nyawamu sehingga dapat dilihat oleh anak-anakmu, kerabatmu, temanmu supaya mereka memberi nasehat kepadamu.


Kemudian malaikat maut itu berkata kepada orang tersebut, “Bagaimana engkau melihat dunia?”, maka orang itu menjawab “Aku melihat dunia sebagai tipu daya yang mengingkari janji. Kemudian Allah SWT menciptakan dunia dengan bentuk suatu mahluk, maka dunia itu berkata, “Wahai orang-orang yang bermaksiat, apakah kamu tidak malu bahwa kamu berbuat dosa di dunia, dan kamu tidak menjaga dirimu dari durhaka, sesungguhnya kamu mencariku tetapi aku tidak mencarimu, dan kamu tidak memisahkan antara yang halal dan haram, kamu menyangka bahwa dirimu tidak akan terpisah dari dunia, maka sesungguhnya aku (dunia) akan bebas dari kamu dan dai amal perbuatanmu.

Akibat Mengabaikan Shalat

Pada zaman dahulu terdapat suatu kisah yang menceritakan ada seorang kakek yang shalih telah menguburkan adik perempuannya di suatu kuburan. sewaktu menguruknya tanpa disadarinya tiba-tiba dompetnya terjatuh le dalam liang kuburan tersebut. Hingga pulang dan sampai di rumah barulah ia ingat dompetnya terjatuh dan tertinggal dalam liang kuburan adiknya itu.

Maka ia segera kembali ke kuburan adiknya untuk mengambil dompetnya itu dan ia menggalinya, setelah digali, maka ia dikejutkan dengan nyala api yang menyala-nyala dari kuburan adiknya tersebut. Maka segeralah ditutupnya kembali kuburan adiknya itu. Selanjutnya ia segera kembali pulang ke rumahnya sambil menangis tersedu-sedu, ketika sampai dirumah ia langsung menemui ibunya dan bertanya “Wahai ibu beritahukanlah kepadaku tentang amal perbuatan adikku pada waktu masa hidupnya?”. “Mengapa kamu menanyakan tentang hal itu, wahai anakku?” Tanya ibunya. Kemudian ia menjawab “Wahai ibu, saya telah melihat nyala api keluar dari kuburan adikku”. Mendengar apa yang dikatakan oleh anak laki-lakinya itu menangislah ibunya dengan sejadi-jadinya seraya berkata “Adikmu dulu sering meremehkan shalat dan sering mengakhirkan waktunya”

Orientasi Pskilogi Olahraga

A. Konsep Dasar dan Ruang Lingkup Psikologi Olaharaga 
Berdirinya laboratorium Psikologi pertama dibawah kepeloporan Wundt di Leipzig, Jerman pada tahun 1879, telah merangsang munculnya berbagai spektrum psikologi terapan, termasuk Psikologi Olahraga. Nama Coleman Robert Grifith tidak mungkin diabaikan dari hasanah wacana Psikologi Olahraga Dia dianggap sebagai “Father Of Sport Psychology” yang telah mendirikan Laboratorium Psikologi Olahraga yang pertama di Universitas IIlinois ada Tahun 1925. Sebagai seorang ilmuan yang gelar Doktornya (Ph.D.) diraih di Universitas IIlinois, ia telah banyak meluncurkan artikel dan buku Psikologi Olahraga. Beberapa tema sentral yang menjadi sasaran pengamatan studinya meliputi keterampilan psikomotor, belajar gerak dan hubungan antara berbagai variabel kepribadian dengan peforma gerak (R. H. Cox, 1985). Jika dilacak dari struktur Ilmu Keolahragaan, Psikologi Olahraga merupakan satu bidang kajian yang berbasis sosial dan perilaku (Ilmu Pengetahuan Sosial) sejajar dengan bidang kajian lain seperti Sosiologi Olahraga dan Pedagogik Olahraga.
Dari penelusuran terhadap pandangan beberapa ahli Psikologi Olahraga (R. H. Cox. 1985;Singer, 1980;Sudibyo, 1989) dapat dirangkum sebuah interdefinisi integratif bahwa Psikologi Olaharaga adalah sebuah bidang kajian yang menerapkan prinsip-prinsip Psikologi dalam setting olahraga guna mendongkrak kualitas kepribadian atlet dan performa olahraga, baik performa individual maupun, ditandai oleh sejumlah interaksi dengan individu lain dan situasi-situasi eksternal yang menstimulasinya. Menurut batasan ini, Psikologi Olahraga tidak hanya Concern pada performa semata, melainkan juga pada faktor-faktor pribadi dan sosial. Hal ini sesuai dengan hakekat manusia sebagai mahluk yang hidup dalam kesatuan dua (monodualis) antara jiwa dan raga (psychosomatic unity) serta sosial dan individual.
Memahami gejala-gejala dalam olahraga yang bersifat universal, maka psikologi olahraga tidak hanya ditujukan pada tingkah laku atlet top namun juga menyentuh semua aspek tingkah laku dan pengalaman manusia berolahraga tanpa memandang perbedaan usia, status sosial ekonomi, jenis kelamin dan lain-lain. Selain itu psikologi olahraga mengait dan terkait dengan bidang kajian seperti Psikologi Perkembangan, Psikologi Belajar, Psikologi Kepribadian, Psikologi Sosial, dan Psikologi Psikometri (Singgih Gunarsa, 1989).
Psikologi Perkembangan. Tema sentra dalam psikologi perkembangan dalam setting olahraga, antara lain pembahasan mengenai bakat yang berhubungan dengan struktur morfologis-anatomis atlet, karakterologis atlet dan interaksi antara bakat/pembawaan dengan lingkungan (nature vs. nurture).
Psikologi Belajar. Fokus telaah Psikologi Belajar setalian dengan aktivitas olahraga ditujukan pada optimalisasi proses belajar mengajar atau pelatihan guna mengoptimalisasi potensi atlet atau peserta didik. Merancang teknik dan strategi pembelajaran atau pelatihan sedemikian rupa, melaksanakannya dalam suasana belajar atau latihan yang menyenangkan dan memuaskan, serta memberikan umpan balik yang sering, segera dan positif merupakan tuntutan utama agar menghindari larutnya peserta didik/atlet dalam susana emosi yang menjemukan dan membosankan.
Psikologi Kepribadian. Beberapa studi komprehensif yang dilakukan sejak tahun 1960, berusaha mengungkapkan hubungan antara kepribadian dengan performa olahraga. Sebagian besar hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepribadian dengan beberapa aspek performa olahraga. Hubungan bersifat korelasional dan tidak menunjukkan hubungan kausalitas (R. H. Cox. 1985). Untuk itu, kajian utama psikologi kepribadian berkaitan dengan performa olahraga adalah usaha mengoptimalisasikan hubungan interdependensi kepribadian dengan aktivitas olahraga. Bagaimana kepribadian mempengaruhi performa dan prestasi dalam olahraga. Sebaliknya bagaimana olahraga mempengaruhi perkembangan dan kualitas kepribadian yang positif. Psikologi Sosial. Bingkai wacana yang membungkus studi psikologi sosial dalam aktivitas olahraga memuat seputar hubungan interaktif (misalnya hubungan antara sesama atlet. Posisi atlet dalam tim, hubungan antara tim yang satu dengan tim yang lain). Aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian serius antara lain pembinaan kelompok, interaksi sosial, kerjasama, kompetisi, kepemimpinan dan lain-lain. Aspek-aspek ini kerapkali mempengaruhi kepribadian dan performa peserta didik/atlet.
Psikometri. Bidang telaah lain yang tidak kalah pentingnya adalah psikometri, yaitu usaha para ahli psikologi (psikolog) untuk menciptakan instrumen-instrumen yang useable untuk digunakan dalam penilaian terhadap suatu gejala psikhis secara lebih cermat dan objektif. Data yang diperoleh digunakan untuk kepentingan seleksi, klasifikasi, pembinaan yang disesuaikan dengan keadaannya. Lebih lanjut melalui psikometri, pada guru, pelatih, dan pembina olahraga dapat menyusun kriteria dan syarat yang harus dimiliki atlet agar bisa menjadi juara sesuai dengan strata kejuaraaan yang ditargetkan.

B. Pengertian dan Batasan Psikologi Olaharaga
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, ditandai oleh berkembangnya beberapa cabang ilmu pengetahuan. Pskologi olahraga merupakan salah satu hasil perkembangan dari psikologi umum. Khonstman (1951) menjelaskan bahwa medan kajian psikologi adalah mempelajari tingkah laku manusia dalam keadaan tertentu, misalnya manusia dalam keadaan panik dipelajari oleh ilmu psikologi massa, atau manusia dalam proses produksi misalnya dipelajari dalam psikologi industri. Sejalan dengan perkembangan keolahragaan, maka untuk mempelajari tingkah laku atau pengalaman manusia yang berolahraga dikembangkan dan diterapkan psikologi olahraga.
Batasan dan pengertian psikologi olahraga, salah satunya dikemukakan oleh John D. Lawther, seorang Guru Besar Pendidikan Jasmani dari Pensylvania State University yaitu “Sport Psychology is the study of human behavior on sport situation. It ficouses on both learning and performance, and considers both participants and spectator”. Maksudnya, psikologi olahraga adalah studi tentang tingkah laku manusia dalam situasi olahraga. Fokus kajiannya adalah pada belajar dan performa, dan memperhitungkan baik pelaku maupun penonton. Rohrerdan Sherif (1950) dalam penelitiannya di Connecticut Utara pada Tahun 1949 membuktikan bahwa individu memberikan reaksi yang berbeda antara situasi ia sebagai anggota kelompok dengan situasi ia sebagai individu.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa pendapat, persepsi dan motif dalam situasi selalu berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar tersebut dapat berupa situasi sosial yang merangsangnya. Dalam kegiatan olahraga, interaksi yang terjadi diantara atlet, antara atlet dengan pelatihnya, dan antara atlet dengan anggota tim lainnya menimbulkan dampak psikologis tertentu. Semua hal tersebut tidak boleh diabaikan dalam memepalajari gejala psikologis dalam olahraga. Bertitik tolak dari pandangan tersebut Sudibyo mengemukakan pengertian psikologi olahraga yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia berolahraga dalam interaksinya dengan manusia lainnya dan dalam situasi yang merangsangnya.

C. Objek Studi Psikologi Olahraga
Psikologi olahraga merupakan objek studi yang teralatif baru dalam perkembangan psikologi, sejalan dengan perkembangan psikologi terapan dalam berbagai bidang kehidupan. Robert Singer dari Florida State University menegaskan bahwa psikologi olahraga adalah psikologi terapan atau psikologi yang diterapkan terhadap olahragawan atau atlet dan situasi-situasi olahraga.
Objek studi psikologi pada umumnya adalah gejala kejiwaan yang dikaji dari tingkah laku dan pengalaman individu. Psikologi olahraga tumbuh dan berkembang menjadi cabang dari psikologi umum karena adanya gejala-gejala khusus yang perlu mendapat perhatian dan dapat dijadikan sebagai objek studi psikologi.
Chorus (1953) membedakan pengertian objek material dan objek formal. Objek material ilmu sosial adalah gejala sosial, misalnya gejala yuridis dipelajari ilmu hukum, gejala produksi, distrubusi dan konsumsi dipelajari ilmu ekonomi. Disamping itu ilmu yang satu dengan lainnya dapat dibedakan karena adanya perbedaan objek formalnya atau sudut pandangnya. Psikologi umum menyelidiki manusia sebagai individu, sedangkan psikologi sosial menyelidiki sebagai anggota kelompok dan anggota masyarakat.
Perkembangan psikologi olahraga ditandai oleh upaya yang cukup banyak dalam mengkaji gejala dalam situasi olahraga yang perlu dikaji oleh para ahli psikologi olahraga, diantaranya aalah motivasi berolahraga, belajar gerak (motor learning), kematangan emosi, kebosanan, stress, kecemasan, frustasi, atribusi, arousal, agresivitas, mental training, penampilan puncak, dan sebagainya.
Sebagaimana telah dikemukakan, perkembangan psikologi olahraga cukup luas cakupannya, kuat lemahnya motivasi berolahraga misalnya, akan menentukan kegairahan seseorang untuk berolahraga, keadaan itu juga akan menentukan banyak atau sedikitnya anak-anak, ibu-ibu, dan orang tua melakukan olahraga, bahkan akan menentukan kegairahan dan semangat para atlet dalam pertandingan.
John D. Lawyer, seorang Guru Besar Pendidikan Jasmani dari Pensylvania State University (1972) telah meneliti para atlet olympiade, dan ternyata data yang terkumpul menunjukkan bahwa perbedaan umur antara atlet termuda yang berusia 12 tahun dengan atlet tertua lebih dari 40 tahun berbeda dalam kematangan emosi.
Mengenai motivasi berolahraga Lawyer juga mengajukan ilustrasi mengenai kehebatan atlet terkenal yaitu Al Qeter dari Amerika yang dapat mempertahankan prestasinya dengan sangat mengesankan sebagai juara lempar cakram olympic Games selama 16 tahun prestasi gemilang tersebut dimulai sejak ia berhasil menjadi juara lempar cakram olympic Game di Melburne 1956. Kemudian diulang lagi pada Olympic Games di Roma tahun 1960. Ternyata prestasinya dapat dipertahankan selam dua kali lagi yaitu pada Olympic Games tokyo 1964 dan olympic Games di Meksiko 1968. Untuk tetap berlatih keras selama empat periode Olympic Games tersebut sudah tentu harus dilandasi motivasi yang kuat.
Prestasi spektakuler juga pernah dicapai atlet bulutangkis Indonesia yaitu “Rudi Hartono” yang secara spektakuler dapat menjuarai tunggal putra pada Kejuaraan Bulutangkis All England selama delapan kali dan sebanyak 7 kali diraih secara beruntun. Atlet Jepang Shigenobu murofushi berhasil merebut medali emas lontar martil sebanyak lima kali berturut-turut pada Asian Games, sejak tahun 1966 di Bangkok sampai tahun 1986 di Seoul, Korea Selatan. Kegiatan olahraga pada orangtua yang sudah lanjut usia juga menarik untuk dikaji. Misalnya kejuaraan veteran atletik yang diikuti veteran berusia 35-39 tahun, sampai dengan 75-79 tahun.
Motivasi merupakan salah satu topik yang paling banyak dijadikan sebagai objek studi psikologi olahraga. Disamping itu, masih banyak gejala-gejala sosial lain yang perlu diteliti. Psikologi olahraga bukan saja merupakan ilmu untuk menerangkan, meramalkan, dan mengontrol tingkah laku para atlet top dalam pertandingan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mempelajari gejala tingkah laku dan pengalaman individu yang melakukan aktivitas olahraga baik pada anak-anak, orang dewasa, ibu-ibu maupun orangtua.
D. Pendekatan Psikologi Olahraga
Tingkah laku manusia yang melakukan kegiatan olahraga sering menunjukkan gejala khusus yang berbeda dengan tingkah laku manusia yang tidak berolahraga. Tingkah laku manusia dalam interaksi dengan manusia lain juga sering menunjukkan gejala tertentu yang berbeda dengan keadaan dalam situasi sebagai individu. Dengan memahami sepenuhnya bahwa berbagai pandangan dapat digunakan untuk mempelajari tingkah laku manusia yang melakukan kegiatan olahraga, Whiting (1972) seorang sarjana Pendidikan Jasmani universitas Leeds menegaskan; “…..a sport psichologyst might approach his study of behaviour in a sport situation in many different ways dependent upon his training, interest, facilities, and indinations. There are dearly pure and applied problems and it is question which would involve considereable debate as to wich is the most frofitable most urgent line of development”.
Maksudnya adalah bahwa seorang psikolog olahraga bisa melaksanakan studinya tentang perilaku dalam situasi olahraga dalam beberapa cara yang berbeda, tergantung pada latar belakang latihannya, minatnya, fasilitas, dan kecenderungannya, terdapat masalah yang bersifat terapan dan masalah yang berorientasi pada teori dan kesemuanya itu menjadi masalah yang akan melibatkan perdebatan yakni manakah yang paling bermanfaat atau yang paling penting dakan perkembangannya.

1. Pendekatan Individu
Manusia dalam berolahraga sering menunjukkan tingkah laku khusus yang berbeda dengan yang lainnya dengan yang tidak berolahraga. Dampak olahraga terhadap individu yang satu dengan lainnya berbeda. Hal ini tergantung dan disebabkan karena sifat-sifat individual yang berbeda. Bakat, minat, dan motif-motif yang berbeda menyebabkan individu yang satu memilih salah satu cabang olahraga berbeda dengan untuk dapat mencapai prestasi yang tinggi dalam suatu cabang olahraga tertentu dibutuhkan sifat-sifat kejiwaan tertentu, misalnya untuk dapat berprestasi tinggi dalam olahraga bulutangkis dibutuhkan keuletan, daya tahan, kecepatan, semangat bersaing yang tinggi, di samping intelegensi yang memadai, tidak mudah putus asa, cerdik dan sebagainya. Untuk menjadi juara panahan misalnya harus memiliki ketenangan, kesabaran dan sebagainya. Oleh karena itu untuk memilih pemain berbakat dalam salah satu cabang olahraga diperlukan penelitian terhadap sifat-sifat dan bakat calon atlet tersebut secara cermat.
Tingkah laku agresif dari seorang pemain sering menimbulkan kericuhan dalam olahraga, dan oleh karena itu pelatih perlu mengenal sebaik-baiknya sifat-sifat kejiwaan dari atlet yang diasuhnya. John D.Lawyer dalam membedakan kepribadian atlet dengan yang bukan atlet menyatakan, "It is true that the majority of those people dassified as athletes are well above average in (1) physical development, (2) drive and energy, and, (3) devotion to their purpose." Dari contoh-contoh tersebut, jelas bahwa untuk dapat memahami tingkah laku manusia/atlet, untuk memilih atlet berbakat, dan untuk dapat membina atlet yang diasuhnya dengan sebaik-baiknya diperlukan pendekatan individual. Alderman (1974) berpendapat, yakni ada empat faktor yang merupakan dasar penampilan atlet yaitu kesegaran jasmani, keterampilan, modal fisik dan tingkah laku psikologis.

2. Pendekatan Sosiologik
Dalam melakukan kegiatan olahraga, setiap atlet selalu berinteraksi dengan orang lain, yaitu interaksi dengan sesama tim, interaksi dengan pelatih, interaksi dengan lawan, serta interaksi dengan penonton dan lingkungan sekitarnya. Interaksi yang terjadi akan menimbulkan konflik¬-konflik tertentu yang menjadi masalah psikologis. Sebagai akibat dari interaksi tersebut adalah timbulnya gejala psikologis tertentu seperti rasa senang, rasa bangga, atau sebaliknya timbul rasa kecewa, frustasi, dan putus asa, dan sebagainya. Dalam olahraga, gejala psikologis tersebut sering kali terjadi karena adanya kesempatan untuk mengukur dan membandingkan prestasi dirinya dengan prestasi orang lain.
Interaksi yang terjadi antara atlet dengan pelatihnya merupakan salah satu permasalahan tersendiri. Segala bentuk perlakuan yang dilakukan pelatihnya dapat menimbulkan dampak-dampak psikologis tertentu misalnya; rasa bosan, rasa segan, rasa bangga, bersemangat, tidak gentar menghadapi lawan, berani berkorban dan sebagainya. Mengenai interaksi dan pengaruh lingkungan dikemukakan oleh Sherif (1965) sebagai berikut.
a. Individu lainnya sebagai stimulus atau perangsangnya.
b. Kelompok sebagai perangsang ini meliputi:
1) hubungan interaksi diantara anggota kelompok,
2) hubungan yang terjadi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok lain.
c. Hasil-hasil kebudayaan.

3. Pendekatan interaktif
Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam aktivitas olahraga meliputi interaksi dalam "Internal system" maupun "external system", dan tidak terlepas pula dari situasi sosial dari lingkungan sekitarnya. Hal ini tentu saja sangat memerlukan pendekatan interaktif untuk lebih memahaminya. Sifat, sikap, dan persepsi individu dalam kelompok akan sangat berpengaruh terhadap sikap kelompok. Dilain pihak situasi yang berkembang dan terjadi di dalam kelompok akan berpengaruh pula terhadap perkembangan individu sebagai anggota kelompok. Dengan demikian terdapat hubungan yang saling berkaitan antara individu dengan kelompok. Dalam membahas sistern hubungan interaktif, George C. Homana (1968) memberikan pengertian “Interal system" dan "external system" sebagai berikut; " ....person who feel sentiments of liking for one another will express those sentiments in activities over and above the activities of the external system. person who interact with one another frequently are more like one another in their activities than they are like other persons with whom they interact less frequently”. Dengan pendekatan interaktif diharapkan studi psikologi olahraga akan memperhatikan proses dan produk dari interaksi interpersonal, interaksi individu dengan kelompoknya, dan interaksi antar kelompok dan dengan lingkungan sekitarnya.

4. Pendekatan Multy dimensional dan Pendekatan Sistem
Aktivitas olahraga seringkali berhubungan dengan aspek sosial budaya, aspek ekonomi, aspek politik, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu diterapkan pendekatan multi dimensional dari berbagai segi sepertti; psikologi, sosiologi, pendidikan, ekonomi, antropologi, politik, disamping ilmu kepelatihan, fisiologi, biologi, dan ilmu kedokteran. Cratty (1973) mengupas dimensi sosial dalam olahraga, bahwa iklim politik juga dapat memberi pengaruh yang mendalam terhadap arah dan kualitas keterlibatan atlet dalam olahraga. Lebih lanjut Cratty mengemukakan bahwa banyak aspek situasi dan kondisi sosial yang berpengaruh, tidak hanya pada jenis olahraga yang disenangi dan dianggap terhormat, tetapi juga besarnya usaha untuk melakukan jenis olahraga. Dalam hubungannya dengan usaha pembinaan olahraga perlu diperhatikan bahwa berhasil tidaknya usaha pembinaan, tidak hanya tergantung pada atlet dan pelatih, tetapi juga banyak dipengaruhi oleh sarana dan fasilitas, program latihan, organisasi, dan lingkungan sekitarnya.
Pendekatan sistem yang memperhatikan dan memanfaatkan seluruh komponen pembinaan sebagai satu kesatuan untuk mencapai sasaran, yaitu prestasi atlet yang maksimal, merupakan alternatif pende¬katan yang perlu diperhatikan dalam pembinaan olahraga.
 
Support : Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Husni Tamrin Blog...... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Powered by Blogger